Selasa, 05 Maret 2013

Tanda-Tanda Burung Kacer Stress


Pengalaman ini saya dapatkan setelah berkali-kali membeli burung tangkapan hutan atau orang menyebutnya muda hutan (MH). Burung muda hutan yang kita beli relatif mudah menemui ajal (isdet). Tentu hal ini akan sangat menyebalkan kita. kesukaan kita pada burung yang kita pilih harus berakhir dengan matinya burung peliharaan. Biasanya burung-burung yang di beli dari pasar burung merupakan burung dalam kriteria muda hutan, kecuali kita membelinya sudah setengah jadi ataupun burung jadi.


Trus apa sih burung setengah jadi itu?. Dalam pengertian saya burung setengah jadi adalah burung yang sudah dalam kriteria telah di pelihara agak lama oleh pedagang, namun burung tersebut belum menunjukan tanda-tanda bunyi / berkicau. Biasanya burung setengah jadi sudah dapat mengkonsumsi voer. Lalu burung jadi?. untuk burung jadi masa pemeliharaan burung sudah cukup lama, sudah rajin berkicau (gacor) bahkan sudah mampu untuk di bawa ke lapangan, tentu nya burung ini sudah mengkonsumsi voer. Beberapa pencinta burung ada yang tidak mau burungnya mengkonsumsi voer, Hal ini terkai dengan karakter dan ketersediaan pakan alami di daerah pencinta burung itu berada. 

Apakah pada burung setengah jadi dan burung jadi tidak dapat terjangkit stress. Tentu dapat, hanya saja kemungkinan untuk stress sudah relatif kecil. Umumnya stress akibat perlakuan kasar, penyakit burung ataupun karena burung yang belum siap sudah di trek dengan burung mapan.
Stress terbesar terjadi pada burung tangkapan hutan (Muda hutan / MH). Stress akibat perubahan lingkungan dan kondisi burung. Lingkungan alam yang bebas digantikan dengan lingkungan sangkar yang terbatas, belum lagi karena proses transportasi burung yang umumnya di kirim melalui proses kargo yang di kirim secara rombongan baik melalui udara ataupun darat. 

Bagi kita yang memiliki anggaran terbatas namun menginginkan burung-burung berkelas tentu pilihan muda hutan menjadi pilihan yang terbaik. Selain ciri-ciri burung yang banyak di ulas di internet yang terpenting adalah cari burung yang sehat. Berikut Ciri-Ciri burung sehat untuk tangkapan hutan ( Muda Hutan / MH ):
  • bulu halus rapih dan tidak mengembung
  • Jika burung yang anda pilih memiliki banyak warna, cari burung dengan warna bulu yang paling cerah.
  • Burung gesit dan lincah. (giras : tentu karena burung belum beradaptasi dengan lingkungan yang baru)
  • Sorot mata burung tajam dan tidak sendu.
  • Hindari burung dengan cacat fisik seperti patah kaki, patah sayap, buta ataupun pengkor, dll.
  • Pilih burung yang sedang makan, karena mau makan merupakan gerbang menuju kesuksesan memeliharan burung muda hutan.
  • Tidak perlu harus yang bunyi, burung bunyi kadang-kadang karena sakit (jika burung tangkapan hutan).
  • Pilih yang memiliki postur badan yang kekar dan kuat.
  • Pilih burung yang tegak dan mencengkram kuat tangkringan.
  • Jangan memilih burung yang selalu berada di dasar kandang.
  • Pilih burung yang bertengger di tangkringan paling atas.
  • Sesuaikan dengan kriteria-kriteria burung prospek seperti banyak di ulas di berbagai blog soal burung.
Jika kita telah memilih burung seperti yang disebutkan di atas InsyaAlloh anda telah mendapatkan brung yang sehat. Burung sehat lebih mungkin untuk bertahan pada situasi stres sedangkan burung yang sakit lebih lama stress dan mati.
Semua burung tangkapan hutan pasti stress, karena mereka mengalami proses adaptasi dengan lingkungan baru. Penyebab stress disebabkan oleh satu faktor atau interaksi beberapa faktor, seperti kurungan dalam sangkar kecil atau buruk dirancang yang tidak memungkinkan burung untuk terbang, penuh sesak, gangguan oleh binatang lain, paparan cuaca ekstrem dan penanganan yang berlebihan atau kasar.
Berikut tanda-tanda burung muda hutan stress.
  • Mata sebagian ditutup.
  • Burung itu terlihat lemas.
  • Burung jatuh dari tangkringan hingga mati.
  • Bulu mengembung.
  • Berapa bagian badan dan paruh burung luka akibat menabrak sangkar / kandang.
Tanda-tanda tingkat stres kronis :
  • Hilang nafsu makan.
  • Penurunan berat badan terlihat kurus dan sayu.
  • Kelesuan.
  • mematuk-matuk bulu (bisa disebabkan oleh kutu).
  • Melukai diri sendiri.
Cara Pencegahan dan mengurangi stress pada burung muda hutan.
  • Jauhkan burung dari penyebab stress, untuk burung tangkapan hutan sebaiknya di pisahkan dari burung dan binatang lain.
  • Letakkan di tempat yang sepi dan tidak banyak gangguan.
  • Pasang krodong atau tutup dengan kertas koran (untuk menghindari burung kaget melihat anda / maksud saya melihat orang lain.
  • Jangan pernah memandikan burung, walaupun saat burung di berikan tempat minum burung terlihat mandi.
  • Burung dapat di mandikan jika burung sudah jauh lebih tenang dan lahap makannya, rata-rata jika burung telah di pelihara antara 5 s/d 8 minggu.
  • Beri makanan alami (EF). Jangan paksakan burung untuk memakan voer. biarkan burung makan seperti di habitatnya.
  • Jauhkan dari segala bunyi-bunyian.
  • Beri kecukupan makanan dan minuman.
  • Ingat makan dan minuman harus selalu fresh sebaiknya minuman di ganti setiap hari.
Jika burung sudah berhasil melawati masa-masa tersebut di atas, baru burung mulai di adaptasikan dengan lingkungan baru. Stress burung dapat menyebabkan kematian pada burung, maka bersabarlah dan telaten dalam merawat burung muda hutan.
smbr:
Hilman Firmansyah

Tanda-Tanda Burung Kacer Stress


Pengalaman ini saya dapatkan setelah berkali-kali membeli burung tangkapan hutan atau orang menyebutnya muda hutan (MH). Burung muda hutan yang kita beli relatif mudah menemui ajal (isdet). Tentu hal ini akan sangat menyebalkan kita. kesukaan kita pada burung yang kita pilih harus berakhir dengan matinya burung peliharaan. Biasanya burung-burung yang di beli dari pasar burung merupakan burung dalam kriteria muda hutan, kecuali kita membelinya sudah setengah jadi ataupun burung jadi.


Trus apa sih burung setengah jadi itu?. Dalam pengertian saya burung setengah jadi adalah burung yang sudah dalam kriteria telah di pelihara agak lama oleh pedagang, namun burung tersebut belum menunjukan tanda-tanda bunyi / berkicau. Biasanya burung setengah jadi sudah dapat mengkonsumsi voer. Lalu burung jadi?. untuk burung jadi masa pemeliharaan burung sudah cukup lama, sudah rajin berkicau (gacor) bahkan sudah mampu untuk di bawa ke lapangan, tentu nya burung ini sudah mengkonsumsi voer. Beberapa pencinta burung ada yang tidak mau burungnya mengkonsumsi voer, Hal ini terkai dengan karakter dan ketersediaan pakan alami di daerah pencinta burung itu berada. 

Apakah pada burung setengah jadi dan burung jadi tidak dapat terjangkit stress. Tentu dapat, hanya saja kemungkinan untuk stress sudah relatif kecil. Umumnya stress akibat perlakuan kasar, penyakit burung ataupun karena burung yang belum siap sudah di trek dengan burung mapan.
Stress terbesar terjadi pada burung tangkapan hutan (Muda hutan / MH). Stress akibat perubahan lingkungan dan kondisi burung. Lingkungan alam yang bebas digantikan dengan lingkungan sangkar yang terbatas, belum lagi karena proses transportasi burung yang umumnya di kirim melalui proses kargo yang di kirim secara rombongan baik melalui udara ataupun darat. 

Bagi kita yang memiliki anggaran terbatas namun menginginkan burung-burung berkelas tentu pilihan muda hutan menjadi pilihan yang terbaik. Selain ciri-ciri burung yang banyak di ulas di internet yang terpenting adalah cari burung yang sehat. Berikut Ciri-Ciri burung sehat untuk tangkapan hutan ( Muda Hutan / MH ):
  • bulu halus rapih dan tidak mengembung
  • Jika burung yang anda pilih memiliki banyak warna, cari burung dengan warna bulu yang paling cerah.
  • Burung gesit dan lincah. (giras : tentu karena burung belum beradaptasi dengan lingkungan yang baru)
  • Sorot mata burung tajam dan tidak sendu.
  • Hindari burung dengan cacat fisik seperti patah kaki, patah sayap, buta ataupun pengkor, dll.
  • Pilih burung yang sedang makan, karena mau makan merupakan gerbang menuju kesuksesan memeliharan burung muda hutan.
  • Tidak perlu harus yang bunyi, burung bunyi kadang-kadang karena sakit (jika burung tangkapan hutan).
  • Pilih yang memiliki postur badan yang kekar dan kuat.
  • Pilih burung yang tegak dan mencengkram kuat tangkringan.
  • Jangan memilih burung yang selalu berada di dasar kandang.
  • Pilih burung yang bertengger di tangkringan paling atas.
  • Sesuaikan dengan kriteria-kriteria burung prospek seperti banyak di ulas di berbagai blog soal burung.
Jika kita telah memilih burung seperti yang disebutkan di atas InsyaAlloh anda telah mendapatkan brung yang sehat. Burung sehat lebih mungkin untuk bertahan pada situasi stres sedangkan burung yang sakit lebih lama stress dan mati.
Semua burung tangkapan hutan pasti stress, karena mereka mengalami proses adaptasi dengan lingkungan baru. Penyebab stress disebabkan oleh satu faktor atau interaksi beberapa faktor, seperti kurungan dalam sangkar kecil atau buruk dirancang yang tidak memungkinkan burung untuk terbang, penuh sesak, gangguan oleh binatang lain, paparan cuaca ekstrem dan penanganan yang berlebihan atau kasar.
Berikut tanda-tanda burung muda hutan stress.
  • Mata sebagian ditutup.
  • Burung itu terlihat lemas.
  • Burung jatuh dari tangkringan hingga mati.
  • Bulu mengembung.
  • Berapa bagian badan dan paruh burung luka akibat menabrak sangkar / kandang.
Tanda-tanda tingkat stres kronis :
  • Hilang nafsu makan.
  • Penurunan berat badan terlihat kurus dan sayu.
  • Kelesuan.
  • mematuk-matuk bulu (bisa disebabkan oleh kutu).
  • Melukai diri sendiri.
Cara Pencegahan dan mengurangi stress pada burung muda hutan.
  • Jauhkan burung dari penyebab stress, untuk burung tangkapan hutan sebaiknya di pisahkan dari burung dan binatang lain.
  • Letakkan di tempat yang sepi dan tidak banyak gangguan.
  • Pasang krodong atau tutup dengan kertas koran (untuk menghindari burung kaget melihat anda / maksud saya melihat orang lain.
  • Jangan pernah memandikan burung, walaupun saat burung di berikan tempat minum burung terlihat mandi.
  • Burung dapat di mandikan jika burung sudah jauh lebih tenang dan lahap makannya, rata-rata jika burung telah di pelihara antara 5 s/d 8 minggu.
  • Beri makanan alami (EF). Jangan paksakan burung untuk memakan voer. biarkan burung makan seperti di habitatnya.
  • Jauhkan dari segala bunyi-bunyian.
  • Beri kecukupan makanan dan minuman.
  • Ingat makan dan minuman harus selalu fresh sebaiknya minuman di ganti setiap hari.
Jika burung sudah berhasil melawati masa-masa tersebut di atas, baru burung mulai di adaptasikan dengan lingkungan baru. Stress burung dapat menyebabkan kematian pada burung, maka bersabarlah dan telaten dalam merawat burung muda hutan.
smbr:
Hilman Firmansyah

Senin, 04 Maret 2013

Tanda-Tanda Burung Kacer Stress


Pengalaman ini saya dapatkan setelah berkali-kali membeli burung tangkapan hutan atau orang menyebutnya muda hutan (MH). Burung muda hutan yang kita beli relatif mudah menemui ajal (isdet). Tentu hal ini akan sangat menyebalkan kita. kesukaan kita pada burung yang kita pilih harus berakhir dengan matinya burung peliharaan. Biasanya burung-burung yang di beli dari pasar burung merupakan burung dalam kriteria muda hutan, kecuali kita membelinya sudah setengah jadi ataupun burung jadi.


Trus apa sih burung setengah jadi itu?. Dalam pengertian saya burung setengah jadi adalah burung yang sudah dalam kriteria telah di pelihara agak lama oleh pedagang, namun burung tersebut belum menunjukan tanda-tanda bunyi / berkicau. Biasanya burung setengah jadi sudah dapat mengkonsumsi voer. Lalu burung jadi?. untuk burung jadi masa pemeliharaan burung sudah cukup lama, sudah rajin berkicau (gacor) bahkan sudah mampu untuk di bawa ke lapangan, tentu nya burung ini sudah mengkonsumsi voer. Beberapa pencinta burung ada yang tidak mau burungnya mengkonsumsi voer, Hal ini terkai dengan karakter dan ketersediaan pakan alami di daerah pencinta burung itu berada. 

Apakah pada burung setengah jadi dan burung jadi tidak dapat terjangkit stress. Tentu dapat, hanya saja kemungkinan untuk stress sudah relatif kecil. Umumnya stress akibat perlakuan kasar, penyakit burung ataupun karena burung yang belum siap sudah di trek dengan burung mapan.
Stress terbesar terjadi pada burung tangkapan hutan (Muda hutan / MH). Stress akibat perubahan lingkungan dan kondisi burung. Lingkungan alam yang bebas digantikan dengan lingkungan sangkar yang terbatas, belum lagi karena proses transportasi burung yang umumnya di kirim melalui proses kargo yang di kirim secara rombongan baik melalui udara ataupun darat. 

Bagi kita yang memiliki anggaran terbatas namun menginginkan burung-burung berkelas tentu pilihan muda hutan menjadi pilihan yang terbaik. Selain ciri-ciri burung yang banyak di ulas di internet yang terpenting adalah cari burung yang sehat. Berikut Ciri-Ciri burung sehat untuk tangkapan hutan ( Muda Hutan / MH ):
  • bulu halus rapih dan tidak mengembung
  • Jika burung yang anda pilih memiliki banyak warna, cari burung dengan warna bulu yang paling cerah.
  • Burung gesit dan lincah. (giras : tentu karena burung belum beradaptasi dengan lingkungan yang baru)
  • Sorot mata burung tajam dan tidak sendu.
  • Hindari burung dengan cacat fisik seperti patah kaki, patah sayap, buta ataupun pengkor, dll.
  • Pilih burung yang sedang makan, karena mau makan merupakan gerbang menuju kesuksesan memeliharan burung muda hutan.
  • Tidak perlu harus yang bunyi, burung bunyi kadang-kadang karena sakit (jika burung tangkapan hutan).
  • Pilih yang memiliki postur badan yang kekar dan kuat.
  • Pilih burung yang tegak dan mencengkram kuat tangkringan.
  • Jangan memilih burung yang selalu berada di dasar kandang.
  • Pilih burung yang bertengger di tangkringan paling atas.
  • Sesuaikan dengan kriteria-kriteria burung prospek seperti banyak di ulas di berbagai blog soal burung.
Jika kita telah memilih burung seperti yang disebutkan di atas InsyaAlloh anda telah mendapatkan brung yang sehat. Burung sehat lebih mungkin untuk bertahan pada situasi stres sedangkan burung yang sakit lebih lama stress dan mati.
Semua burung tangkapan hutan pasti stress, karena mereka mengalami proses adaptasi dengan lingkungan baru. Penyebab stress disebabkan oleh satu faktor atau interaksi beberapa faktor, seperti kurungan dalam sangkar kecil atau buruk dirancang yang tidak memungkinkan burung untuk terbang, penuh sesak, gangguan oleh binatang lain, paparan cuaca ekstrem dan penanganan yang berlebihan atau kasar.
Berikut tanda-tanda burung muda hutan stress.
  • Mata sebagian ditutup.
  • Burung itu terlihat lemas.
  • Burung jatuh dari tangkringan hingga mati.
  • Bulu mengembung.
  • Berapa bagian badan dan paruh burung luka akibat menabrak sangkar / kandang.
Tanda-tanda tingkat stres kronis :
  • Hilang nafsu makan.
  • Penurunan berat badan terlihat kurus dan sayu.
  • Kelesuan.
  • mematuk-matuk bulu (bisa disebabkan oleh kutu).
  • Melukai diri sendiri.
Cara Pencegahan dan mengurangi stress pada burung muda hutan.
  • Jauhkan burung dari penyebab stress, untuk burung tangkapan hutan sebaiknya di pisahkan dari burung dan binatang lain.
  • Letakkan di tempat yang sepi dan tidak banyak gangguan.
  • Pasang krodong atau tutup dengan kertas koran (untuk menghindari burung kaget melihat anda / maksud saya melihat orang lain.
  • Jangan pernah memandikan burung, walaupun saat burung di berikan tempat minum burung terlihat mandi.
  • Burung dapat di mandikan jika burung sudah jauh lebih tenang dan lahap makannya, rata-rata jika burung telah di pelihara antara 5 s/d 8 minggu.
  • Beri makanan alami (EF). Jangan paksakan burung untuk memakan voer. biarkan burung makan seperti di habitatnya.
  • Jauhkan dari segala bunyi-bunyian.
  • Beri kecukupan makanan dan minuman.
  • Ingat makan dan minuman harus selalu fresh sebaiknya minuman di ganti setiap hari.
Jika burung sudah berhasil melawati masa-masa tersebut di atas, baru burung mulai di adaptasikan dengan lingkungan baru. Stress burung dapat menyebabkan kematian pada burung, maka bersabarlah dan telaten dalam merawat burung muda hutan.
smbr:
Hilman Firmansyah

Tanda-Tanda Burung Kacer Stress


Pengalaman ini saya dapatkan setelah berkali-kali membeli burung tangkapan hutan atau orang menyebutnya muda hutan (MH). Burung muda hutan yang kita beli relatif mudah menemui ajal (isdet). Tentu hal ini akan sangat menyebalkan kita. kesukaan kita pada burung yang kita pilih harus berakhir dengan matinya burung peliharaan. Biasanya burung-burung yang di beli dari pasar burung merupakan burung dalam kriteria muda hutan, kecuali kita membelinya sudah setengah jadi ataupun burung jadi.


Trus apa sih burung setengah jadi itu?. Dalam pengertian saya burung setengah jadi adalah burung yang sudah dalam kriteria telah di pelihara agak lama oleh pedagang, namun burung tersebut belum menunjukan tanda-tanda bunyi / berkicau. Biasanya burung setengah jadi sudah dapat mengkonsumsi voer. Lalu burung jadi?. untuk burung jadi masa pemeliharaan burung sudah cukup lama, sudah rajin berkicau (gacor) bahkan sudah mampu untuk di bawa ke lapangan, tentu nya burung ini sudah mengkonsumsi voer. Beberapa pencinta burung ada yang tidak mau burungnya mengkonsumsi voer, Hal ini terkai dengan karakter dan ketersediaan pakan alami di daerah pencinta burung itu berada. 

Apakah pada burung setengah jadi dan burung jadi tidak dapat terjangkit stress. Tentu dapat, hanya saja kemungkinan untuk stress sudah relatif kecil. Umumnya stress akibat perlakuan kasar, penyakit burung ataupun karena burung yang belum siap sudah di trek dengan burung mapan.
Stress terbesar terjadi pada burung tangkapan hutan (Muda hutan / MH). Stress akibat perubahan lingkungan dan kondisi burung. Lingkungan alam yang bebas digantikan dengan lingkungan sangkar yang terbatas, belum lagi karena proses transportasi burung yang umumnya di kirim melalui proses kargo yang di kirim secara rombongan baik melalui udara ataupun darat. 

Bagi kita yang memiliki anggaran terbatas namun menginginkan burung-burung berkelas tentu pilihan muda hutan menjadi pilihan yang terbaik. Selain ciri-ciri burung yang banyak di ulas di internet yang terpenting adalah cari burung yang sehat. Berikut Ciri-Ciri burung sehat untuk tangkapan hutan ( Muda Hutan / MH ):
  • bulu halus rapih dan tidak mengembung
  • Jika burung yang anda pilih memiliki banyak warna, cari burung dengan warna bulu yang paling cerah.
  • Burung gesit dan lincah. (giras : tentu karena burung belum beradaptasi dengan lingkungan yang baru)
  • Sorot mata burung tajam dan tidak sendu.
  • Hindari burung dengan cacat fisik seperti patah kaki, patah sayap, buta ataupun pengkor, dll.
  • Pilih burung yang sedang makan, karena mau makan merupakan gerbang menuju kesuksesan memeliharan burung muda hutan.
  • Tidak perlu harus yang bunyi, burung bunyi kadang-kadang karena sakit (jika burung tangkapan hutan).
  • Pilih yang memiliki postur badan yang kekar dan kuat.
  • Pilih burung yang tegak dan mencengkram kuat tangkringan.
  • Jangan memilih burung yang selalu berada di dasar kandang.
  • Pilih burung yang bertengger di tangkringan paling atas.
  • Sesuaikan dengan kriteria-kriteria burung prospek seperti banyak di ulas di berbagai blog soal burung.
Jika kita telah memilih burung seperti yang disebutkan di atas InsyaAlloh anda telah mendapatkan brung yang sehat. Burung sehat lebih mungkin untuk bertahan pada situasi stres sedangkan burung yang sakit lebih lama stress dan mati.
Semua burung tangkapan hutan pasti stress, karena mereka mengalami proses adaptasi dengan lingkungan baru. Penyebab stress disebabkan oleh satu faktor atau interaksi beberapa faktor, seperti kurungan dalam sangkar kecil atau buruk dirancang yang tidak memungkinkan burung untuk terbang, penuh sesak, gangguan oleh binatang lain, paparan cuaca ekstrem dan penanganan yang berlebihan atau kasar.
Berikut tanda-tanda burung muda hutan stress.
  • Mata sebagian ditutup.
  • Burung itu terlihat lemas.
  • Burung jatuh dari tangkringan hingga mati.
  • Bulu mengembung.
  • Berapa bagian badan dan paruh burung luka akibat menabrak sangkar / kandang.
Tanda-tanda tingkat stres kronis :
  • Hilang nafsu makan.
  • Penurunan berat badan terlihat kurus dan sayu.
  • Kelesuan.
  • mematuk-matuk bulu (bisa disebabkan oleh kutu).
  • Melukai diri sendiri.
Cara Pencegahan dan mengurangi stress pada burung muda hutan.
  • Jauhkan burung dari penyebab stress, untuk burung tangkapan hutan sebaiknya di pisahkan dari burung dan binatang lain.
  • Letakkan di tempat yang sepi dan tidak banyak gangguan.
  • Pasang krodong atau tutup dengan kertas koran (untuk menghindari burung kaget melihat anda / maksud saya melihat orang lain.
  • Jangan pernah memandikan burung, walaupun saat burung di berikan tempat minum burung terlihat mandi.
  • Burung dapat di mandikan jika burung sudah jauh lebih tenang dan lahap makannya, rata-rata jika burung telah di pelihara antara 5 s/d 8 minggu.
  • Beri makanan alami (EF). Jangan paksakan burung untuk memakan voer. biarkan burung makan seperti di habitatnya.
  • Jauhkan dari segala bunyi-bunyian.
  • Beri kecukupan makanan dan minuman.
  • Ingat makan dan minuman harus selalu fresh sebaiknya minuman di ganti setiap hari.
Jika burung sudah berhasil melawati masa-masa tersebut di atas, baru burung mulai di adaptasikan dengan lingkungan baru. Stress burung dapat menyebabkan kematian pada burung, maka bersabarlah dan telaten dalam merawat burung muda hutan.
smbr:
Hilman Firmansyah

Hati2 STRESS Di Kantor Jenis Ini Bisa Menular

Apakah Anda sering mendengarkan keluhan rekan kerja tentang pekerjaan, atasan, percintaan, atau bahkan cicilan kartu kreditnya? Berhati-hatilah! Seorang psikolog dari University of Hawaii, Profesor Elaine Hatfield, menemukan fakta bahwa stres dapat menular di tempat kerja Anda seperti flu.

Hal ini disebut stres pasif atau stres turunan. Dalam penelitiannya, Hatfield menemukan bahwa manusia mempunyai sifat seperti sebuah spons. Mereka cenderung menyerap penyakit emosional yang dipancarkan oleh orang-orang di sekitar mereka.

Dalam kasus stres pasif, Anda mulai menyerap stres orang lain dan lama kelamaan merasa tertekan juga. Hatfield berkata, "Ketika kita mendengarkan keluhan teman kita, telinga kita bertindak sebagai depresan yang mampu mengubah pikiran kita untuk berpikir negatif."

Masih menurut Profesor Hatfield, tanpa disadari, ketika mengalami stres pasif, Anda akan meniru bahasa tubuh lawan bicara seperti mengangkat alis ketika berbicara dengan mereka. Hal ini terjadi karena Anda mulai merasakan apa yang mereka rasakan.

Stres pasif lebih sering dialami oleh para wanita karena para pria lebih resisten terhadap stres di tempat kerja. Mereka mempunyai kekebalan terhadap situasi ini karena sifat mereka cenderung lebih keras daripada wanita, seperti dikutip dari Mai Onlinel.

Hatfield menambahkan, "Wanita lebih berisiko mengalami stres pasif karena mereka lebih peduli terhadap situasi sekitar." Chartered Institute of Personnel and Development, Inggris menyebut stres pasif sebagai 'The Black Death of the 21st Century' karena stres pasif sangat berbahaya bagi para pekerja.

Masalah yang sebenarnya kecil, menjadi terlihat lebih besar dari aslinya karena adanya stres turunan ini sehingga hal tersebut mampu mempengarui produktivitas pakerja. Jika Anda berada dalam situasi seperti ini, sebaiknya segera keluar sebelum karir Anda merosot. Karena stres pasif dapat menyerang siapa saja tanpa disadari.

sumber : http://m.wolipop.detik..com/read/201...epat-di-kantor